Friday, April 26, 2024
Google search engine

Asal Usul Paskah

[AkhirZaman.org] Musim semi merupakan musim yang terbaik sepanjang tahun menurut kebanyakan orang. Hari-hari yang hangat dengan matahari yang bersinar cerah; bumi yang dipenuhi dengan kehidupan baru. Bunga-bunga, pohon-pohon, bayi-bayi hewan: semuanya seolah bersukacita mengumumkan bahwa musim dingin yang yang panjang telah selesai.

Tidak ada adat musim semi lain yang begitu pas membungkus perayaan hidup baru seperti Paskah. Mulai dari bayi hewan, sampai kepada telur Paskah dan perburuan telur Paskah, lalu ibadah saat matahari terbit di hari Minggu dan masih banyak lagi. Paskah merupakan tradisi yang disukai banyak orang. Minggu Paskah merupakan fokus dari tahun liturgis umat Katolik di mana kebangkitan Yesus dirayakan.

Menurut Katekisme mereka:
Paskah bukan sekedar salah satu perayaan di antara perayaan lain, namun ia merupakan “Perayaan atas segala perayaan,” “Kekhidmatan atas segala kekhidmatan,” sama seperti Ekaristi yang merupakan “Sakramen atas segala sakramen” (Sakramen Agung). St Athanasius menyebut Paskah sebagai “Hari Minggu Agung” dan gereja-gereja Timur menyebut Minggu Kudus sebagai “Minggu Agung.” Misteri kebangkitan, di mana Kristus mati….  (Catechism of the Catholic Church, Part 2, Sec. 1 , Chapter 2, Article 1, #1169.)

Artemis_of_Ephesus_bAsal mula bentuk Paskah moderen, bagaimanapun juga, mengungkapkan bahwa ia berasal langsung dari kekafiran kuno. Tak lama sesudah air bah, Nimrod meneguhkan ulang penyembahan berhala di bumi ini. Setelah kematiannya, Nimrod dipromosikan sebagai dewa matahari yang sesungguhnya. Jandanya, Semiramis, diberi julukan “ratu sorga.” Berbagai kebudayaan terus melakukan penyembahan terhadap berhala-berhala kafir  ini dengan nama yang berbeda-beda. Bagi para orang Mesir, Semiramis adalah Isis. Bagi orang Babylon, dia bernama Beltis, sesuai dengan dewanya yang bernama Bel. Bagi orang Kanaan dia bernama Astarte. Orang Asyria memanggilnya Ishtar.

Penyembahan tehadap dewi ini melibatkan praktik okultisme fertilitas (kesuburan). Upacara yang merendahkan derajat ini bahkan dipraktekkan oleh umat Israel saat mereka murtad. Allah dengan jelas menolak keterlibatan siapapun dari umat Israel dalam perayaaan-perayaan ini.

 “Tiadakah engkau melihat apa yang dilakukan mereka di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem? Anak-anak memungut kayu bakar, bapa-bapa menyalakan api dan perempuan-perempuan meremas adonan untuk membuat penganan persembahan bagi ratu sorga, dan orang mempersembahkan korban curahan kepada allah lain dengan maksud menyakiti hati-Ku.” (Yeremia 7:17,18)

Ditambahkan-Nya lagi: “Engkau masih akan melihat perbuatan-perbuatan kekejian yang lebih besar lagi yang mereka lakukan. Lalu dibawa-Nya aku dekat pintu gerbang rumah TUHAN yang di sebelah utara, sungguh, di sana ada perempuan-perempuan yang menangisi dewa Tamus.” (Yehezkiel 8:13,14)

Paskah modern yang dipraktekkan sekarang ini tidak memiliki dasar agama Surgawi yang murni. Semua tradisinya berasal dari kekafiran. Bahkan namanya (Easter) diambil dari nama dewi yang disembah, Ishtar.

•    Kelinci dan telur paskah yang dilukis merupakan simbol dari kesuburan
•    Roti Hot Cross merupakan “penganan” yang dipersembahkan bagi ratu sorga
•    40 hari menangisi Dewa Tamus sekarang merupakan 40 hari masa puasa yang mendahului Paskah
•    Kebaktian subuh dilakukan oleh para imam kafir untuk menghormati sang dewa matahari

Perayaan Paskah yang demikian tidaklah menghormati kematian dan kebangkitan Sang Penebus. Keterlibatan dalam praktik kekafiran adalah menghormati Setan. Tidak peduli walaupun namanya telah diganti dengan nama Kristen, namun itu tidak dapat memurnikan “Paskah” yang berasal mula yang kafir.

Seiring bergantinya tahun dan meninggalnya para Kristen mula-mula, kekafiran mulai mencemari iman yang dulunya murni itu. Gereja di Roma, rakus akan kekuasaan yang lebih besar, mencari cara untuk memperluas pengaruhnya.

resurrection CopyFestival Yahudi  sebenarnya yang disebut-sebut sebagai Paskah adalah Passover (Dalam Alkitab bhs Indonesia: Paskah). Seluruh umat Kristen mula-mula merayakan perayaan ini seperti yang tertulis di salam Imamat 23. Orang-orang Kristen yang sudah tercemar dengan kekafiran masih ingin merayakan Paskah selagi orang-orang Kristen yang murni masih tetap bertahan pada iman yang murni, memperingati Passover.

Sebenarnya, Paskah—Easter—tidak ada hubungannya sama sekali dengan kebangkitan Tuhan kita Yesus Kritus. Kita juga tahu bahwa Paskah tersebut bisa saja jatuh 3 minggu sebelum atau sesudah Passover—paskah yang sejati—karena hari raya kafir selalu diperingati pada Hari Minggu pertama setelah bulan purnama yang pertama sesudah musim semi equinox. Beberapa orang mungkin bertanya-tanya mengapa kata ‘Easter’ terdapat di dalam Alkitab versi King James (KJV). Hal ini disebabkan karena di buku Kisah Para Rasul, pasal 12, mengatakan pada kita bahwa Raja Herodes yang jahatlah yang berencana untuk memperingati paskah (easter) bukan orang Kristen.

Kebenarannya adalah, Paskah  Easter merupakan tipuan. Ini bukanlah hari di mana Kristus bangkit dari kubur. Paskah merupakan hari raya kafir yang merayakan kesuburan. Itu dipakai untuk menggantikan Passover (Paskah sejati Perjanjian Lama) milik Allah.

Sekarang, di generasi terakhir ini, kebenaran haruslah dipulihkan. Semua yang ingin mengungkapkan rasa terima kasih atas kematian Penebus mereka tidak akan mau terlibat dalam perayaan apapun yang berasal dari kekafiran. Segala bentuk perayaan yang kafir memberi penghormatan kepada Setan, yang telah mengibarkan bendera perang kepada Surga.

Hari ini, Anda bisa memilih kepada siapakah Anda akan memberikan hormat dan menyembah: Sang Penebus atau musuhNya, Setan.

Diterjemahkan oleh akhirzaman.org
Dari: Temcat.com

 

 

 

 

 

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?