Thursday, March 28, 2024
Google search engine
HomeUncategorizedBerani Untuk Beda

Berani Untuk Beda

“Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. ”
 {1 Yohanes 2:15}

[AkhirZaman.org] Mereka, yang mengklaim bahwa mereka mengetahui kebenaran dan mengerti pekerjaan besar yang harus diselesaikan pada waktu ini, haruslah menyerahkan diri mereka kepada TUHAN, baik jiwa, tubuh dan roh. Di dalam hati, dalam cara berpakaian, dalam bahasa mereka, dalam setiap aspek, mereka harus memisahkan diri dari kebiasaan dan praktik dunia. Mereka haruslah menjadi umat yang khusus dan kudus. Bukanlah pakaian mereka yang membuat mereka menjadi khusus; namun karena mereka adalah umat yang khusus dan kudus, mereka tidak mungkin membawa tanda-tanda keserupaan dengan dunia.

Sebagai suatu umat kita harus mempersiapkan jalan bagi TUHAN. Setiap titik terkecil dalam kemampuan kita sekalipun harus digunakan untuk mempersiapkan orang-orang bagi kebiasaan TUHAN, bagi proses pembentukan rohaniNya, untuk berdiri pada hari persiapan TUHAN yang besar ini…..Banyak orang, yang menyangka bahwa mereka akan pergi ke surga, dibutakan oleh dunia. Pikiran-pikiran mereka tentang hal-hal  yang mengatur sebuah pendidikan rohani dan disiplin rohani menjadi samar, karena berdasar hanya kepada kemungkinan. Ada banyak orang yang tidak memiliki harapan intelijen, dan mengambil risiko tinggi dengan melakukan hal-hal yang Yesus ajarkan untuk tidak dilakukan, dalam makanan, minuman, dan cara berpakaian, mengikat diri mereka sendiri kepada dunia dengan berbagai macam cara. Mereka harus belajar suatu pelajaran yang sangat penting untuk menunjang pertumbuhan kerohanian, yaitu keluar dari dunia dan berpisah darinya.

Hati terbagi, kecenderungan daging menuntut penyesuaian, keserupaan dengan dunia dalam berbagai hal, sehingga mereka semakin sulit dibedakan dengan dunia. Uang, uang milik TUHAN, dihamburkan untuk membuat penampilan sesuai dengan kebiasaan dunia; Pengalaman-pengalaman rohani terkontaminasi  dengan keduniawian, dan bukti dari seorang murid—keserupaan dengan Kristus dalam penyangkalan diri dan pemikulan salib—semakin tidak terlihat oleh dunia maupun seluruh surga.

Pertanyaan yang harus dipastikan adalah, “Apakah kita mau untuk memisahkan diri kita dari dunia, sehingga kita bisa menjadi anak-anak Allah?” Ini bukanlah pekerjaan yang dapat selesai dalam sekejap mata atau sehari saja…. Ini adalah pekerjaan seumur hidup. Kasih kepada TUHAN haruslah menjadi sebuah prinsip yang hidup, mendasari setiap perbuatan, perkataan, dan pikiran.

Diterjemahkan dari: In Heavenly Places  bab 161 oleh Ellen G. White.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?