Thursday, March 28, 2024
Google search engine
HomeUncategorizedKASIH YANG MEMULIHKAN (Bagian VI)

KASIH YANG MEMULIHKAN (Bagian VI)

 

Kisah Kasih Yesus yang Menyembuhkan—Katakan Saja Sepatah Kata

Yesus tidak hanya menyembuhkan pikiran dan rohani seseorang. Dia sering kali menyembuhkan tubuhnya juga. Kata-kata-Nya yang baik hati dan perhatian-Nya yang lembut memberikan pengaruh yang menenangkan dan menyembuhkan.

[AkhirZaman.org] Dalam tahun-tahun kehidupannya di Yudea, seorang perwira tentara Roma di Kapernaum diyakinkan bahwa agama orang-orang Yudea adalah benar. Dia menjauhkan kebencian dan prasangka seperti yang kebanyakan dirasakan oleh orang Roma terhadap orang-orang yang mereka taklukkan. Dia bersahabat dengan tetangga-tetangganya dan mendukung agama mereka di Kapernaum.

Ketika dia mendengar pengajaran Yesus, segenap hatinya menanggapi. Ini adalah kebenaran tentang Tuhan yang dia cari. Dia percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Perwira ini mempunyai sesuatu yang sangat mendesak, permintaan pribadi yang ingin dia utarakan kepada Yesus. Dia percaya bahwa Yesus mempunyai kuasa untuk menjawabnya. Tetapi dia merasa terlalu kagum terhadap Yesus sehingga dia tidak merasa bahwa dia harus berbicara secara langsung kepada Yesus.

Perwira itu mempunyai seorang hamba yang sakit––sebenarnya, sudah hampir mati. Bagi kebanyakan orang Roma, hamba-hamba dalam rumah tangga adalah budak yang dibeli dan dijual dan sering kali diperlakukan dengan kejam dan bengis. Tetapi perwira ini mengasihi hambanya dan tidak dapat membayangkan hambanya akan mati. Dia diyakinkan oleh banyak cerita yang telah dia dengar bahwa Yesus dapat menyembuhkan hambanya.

Perwira tersebut memohon kepada para pemimpin agama untuk meminta Yesus melakukan mukjizat ini. Dia berpikir bahwa karena mereka mengenal Guru Besar ini, mereka mengetahui dengan lebih baik bagaimana caranya untuk meminta kepada Yesus.

Jadi ketika Yesus berjalan di Kapernaum pada hari itu, para tua-tua bertemu dengan-Nya. “Sembuhkan hamba perwira ini,” mereka meminta. “Dia mengasihi bangsa kita. Dia bahkan menyumbangkan cukup uang untuk membangun rumah ibadat kami. Dia layak engkau tolong.”

Yesus mulai berjalan menuju rumah perwira ini, tetapi dengan banyaknya orang yang mengerumuni Dia, Dia berjalan sangat lambat. Ketika perwira itu mendengar apa yang terjadi, dia mengirimkan pesan: “Tuhan, saya tidak layak menerima Tuhan di dalam rumahku.” Tetapi Yesus tetap pergi. 

Akhirnya, perwira itu keluar dan menemui Yesus di jalan. “Engkau hanya memerintahkan saja, maka hambaku akan sembuh,” katanya kepada Yesus. “Saya mewakili penguasa Roma dan tentara saya mengetahuinya. Ketika saya menyuruh mereka melakukan sesuatu, mereka melakukannya. Engkau mewakili kekuatan Tuhan.  Segala ciptaan mengetahuinya dan mereka akan menaati-Mu. Engkau dapat memerintahkan penyakit itu untuk pergi dan mereka akan menaati-Mu. Katakan saja sepatah kata, dan saya tahu hambaku akan sembuh.”

Yesus merasa heran. “Iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai di mana pun– bahkan di Israel,” Ia berseru kepada orang banyak. Kemudian Dia berbalik kepada perwira itu dan berkata, “Pulanglah, hambamu telah sembuh seperti yang engkau percayai.”

Para pemimpin agama yang membenarkan diri sendiri berpikir bahwa perwira itu pantas menerima kebaikan atas apa yang telah dia lakukan bagi mereka. Perwira tersebut merasa bahwa dia tidak layak bahkan untuk meminta kebaikan. Dia takjub bahwa dia telah mendapatkan mukjizat ini––oleh iman, dia percaya kepada Yesus.

Ketika Setan mengatakan kepada Anda bahwa Anda adalah orang berdosa dan tidak pantas menerima apa pun, katakan padanya bahwa Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa. Situasi kita yang tidak berdaya berarti bahwa kita harus memercayai Dia untuk menyelamatkan kita.

Para pemimpin agama tidak berpikir bahwa Yesus mempunyai segala sesuatu untuk ditawarkan kepada mereka. Tetapi perwira tentara ini––yang hanya diajar tentang berhala-berhala di Roma dan kadang-kadang dikelilingi oleh orang-orang rohani yang penuh kebencian––melihat kebenaran yang Yesus ajarkan dan hidupkan. Bagi Yesus, ia adalah yang pertama dari antara bangsa-bangsa lain yang menghargai kebenaran dan mengikuti Juruselamat.

Yesus tidak hanya menyembuhkan pikiran dan rohani seseorang. Dia sering kali menyembuhkan tubuhnya juga. Kata-kata-Nya yang baik hati dan perhatian-Nya yang lembut memberikan pengaruh yang menenangkan dan menyembuhkan.

Dari: The Healing Power of love
Oleh: Jerry D. Thomas
Diterjemahkan oleh akhirzaman.org

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?