Saturday, April 20, 2024
Google search engine
HomeUncategorizedPENCIPTAAN: MEMBENTUK DUNIA (4)

PENCIPTAAN: MEMBENTUK DUNIA (4)

 

LANGIT SEBAGAI BATAS (Langit Diciptakan)
[AkhirZaman.org] Selimut bumi. Kitab Kejadian melanjutkan penuturannya tentang Penciptaan dengan mengatakan, “Berfirmanlah Allah: ‘Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air.’ Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua” (Kej. 1:6-8). Kata asli (Ibrani) yang diterjemahkan dengan cakrawala di sini adalah רָקִיעַ, raqiya, sebuah kata-benda maskulin yang secara harfiah berarti permukaan terluar.

Dalam pemahaman kita tentang langit, itu terdiri atas tiga bagian: langit pertama di mana terdapat atmosfir yang melingkupi bumi kita ini; langit kedua adalah angkasa luar di mana terdapat berbagai benda-benda langit seperti matahari, bulan, bintang-bintang, galaksi; langit ketiga adalah surga atau tempat di mana Allah bertakhta dan tempat tinggal malaikat-malaikat suci. Cakrawala adalah atmosfir yang membungkus planet kita ini seperti sebuah selimut raksasa dengan ketebalan antara 350-800 Km dari permukaan bumi, tergantung pada aktivitas matahari, namun hanya sebagian kecil saja dari ketebalan atmosfir ini yang secara langsung bermanfaat untuk menopang kehidupan di bumi sedang selebihnya adalah gas yang tidak menopang kehidupan. Tapi meskipun sebagian besar dari ketebalan atmosfir atau langit pertama ini tidak menopang kehidupan di bumi, namun lapisan yang lebih tebal itu berfungsi sebagai pelindung kehidupan di bumi dari ancaman materi-materi luar angkasa seperti bebatuan dan serpihan-serpihan yang kerap disebut “sampah ruang angkasa”(space junk) yang bertubi-tubi menghantam planet kita ini.

Langit pertama. Kita menyebut lapisan atmosfir sebagai langit pertama ini terbagi ke dalam lima lapisan. Lapisan pertama disebut “troposfir” yang ketebalannya adalah sekitar 9 Km di bagian kutub dan 17 Km di bagian katulistiwa (sering disebut sebagai lapisan udara), yaitu bagian yang sangat penting dalam menopang kehidupan di bumi untuk pernafasan dan proses fotosintesis, dengan kandungan gas utama adalah nitrogen (78%) dan oksigen (21%) serta argon dan karbon dioksida dalam jumlah sangat kecil. Troposfir juga dikenal sebagai Zona Cuaca oleh karena apa yang terjadi pada lapisan ini mempengaruhi keadaan cuaca di permukaan bumi, sebuah kajian ilmu yang disebut meteorologi. Lapisan kedua adalah “stratosfir” yang langsung menyambung dari puncak troposfir ke atas hingga setebal 51 Km dari permukaan bumi. Pada bagian stratosfir inilah terdapat apa yang kita kenal sebagai lapisan ozon yang berfungsi menyaring sejumlah besar radiasi ultraviolet dari sinar matahari agar tidak menembus troposfir dan membahayakan makhluk hidup. Lapisan ketiga disebut “mesosfir” yang berada langsung di atas lapisan troposfir sampai mencapai 80-85 Km dari permukaan bumi, dengan suhu paling dingin sekitar -85°C. Lapisan keempat disebut “termosfir”dengan suhu yang semakin panas hingga dapat mencapai 1500°C, dan pada lapisan inilah wahana Stasiun Ruang Angkasa Internasional berorbit pada ketinggian 320-380 Km. Lapisan terluar dari atmosfir bumi disebut “eksosfir” yang kandungan intinya adalah gas hidrogen dan helium. Secara bersama-sama kelima lapisan atmosfir ini, yang kita sebut langit pertama, berfungsi untuk menopang kehidupan dan sekaligus melindungi kehidupan di bumi. Kecuali eksosfir yang berupa partikel-partikel bebas, keempat lapisan pertama tetap berada pada tempatnya dan tidak pernah bertukar posisi oleh sebab semuanya tunduk pada hukum gravitasi bumi.

Space Atmosphere 010501  Copy“Atmosfir tampaknya menjadi bagian dari ‘langit’ yang telah dibentuk pada hari kedua Penciptaan. Atmosfir menyediakan metode untuk menggerakkan air ke atas; air bisa menguap dan memasuki atmosfir di mana itu dapat diangkut ke suatu tempat di bumi. Kemudian air itu dapat dibawa kembali ke permukaan bumi, baik melalui kabut seperti diuraikan dalam Kejadian 2:6 atau sebagai hujan.”

Langit kedua. Bagian di angkasa luar yang memisahkan bumi kita ini dengan surga di mana Allah bertakhta adalah ruang angkasa di mana terdapat bintang-bintang dan tatasurya. Ini adalah bagian yang sangat sangat luas sebab diisi oleh lebih dari 170 milyar galaksi, kemungkinan besar lebih banyak lagi. Galaksi adalah sebuah entitas ruang angkasa yang ukurannya bermacam-macam, mulai dari “galaksi kerdil” yang hanya memiliki 10 juta bintang sampai yang berukuran raksasa dengan 100 trilyun bintang (10 juta kali). Galaksi kita sendiri, yang dinamai galaksi “Bintang Susu”(Milky Way), memiliki sekitar 200 milyar bintang, matahari adalah salah satunya. Jarak antara satu galaksi dengan galaksi lainnya bisa sampai sekitar 32.000.000.000.000.000.000 Km (32 juta trilyun Km). Galaksi Andromeda, tetangga kita yang terdekat, itu saja berjarak lebih dari 19 juta trilyun Km. Hebatnya lagi, seluruh penghuni jagad raya ini terus bergerak tetapi terikat pada orbit masing-masing sehingga tidak sampai bertabrakan. Beberapa kali kita mendengar tentang perkiraan para ahli yang “meramalkan” tubrukan antara Bumi dengan benda-benda ruang angkasa yang katanya akan menjadi kiamat bagi dunia kita ini, tetapi tak satu pun menjadi kenyataan.

Hanya Pencipta yang kuasanya maha dahsyat seperti Allah kita saja yang dapat merancang alam semesta dengan hukum-hukum alam yang presisionis dan stabil seperti ini sehingga kehidupan di Bumi ciptaan-Nya tetap terpelihara. Alam semesta memiliki kekuatan gravitasi yang tepat sekali, tidak terlalu besar sehingga bintang-bintang bisa menjadi terlampau panas dan terbakar, dan tidak terlalu kecil sehingga menjadi terlalu dingin dan menyebabkan tidak adanya panas serta cahaya; benda-benda ruang angkasa memiliki kecepatan jelajah dan jarak jelajah yang sangat tepat dan stabil sehingga tidak menimbulkan gangguan alam yang membahayakan kehidupan di Bumi, dan sebagainya. Bahkan dosa yang telah merusak kehidupan di atas Bumi itu pun tidak berpengaruh pada kestabilan dan ketepatan hukum gaya tarik bumi serta hukum-hukum alam lainnya yang dapat membuat kehidupan di dunia ini menjadi kacau balau. Kasih Allah terlalu besar untuk membiarkan kebodohan manusia memusnahkan kehidupan mereka sendiri–terkecuali Allah dalam hikmat-Nya sesekali membiarkan hal itu terjadi untuk menjadi peringatan!

32437531.20040809 0018 Copy“Allah menamai cakrawala, menandakan kedaulatan-Nya atas cakrawala itu. Tindakan penamaan menyiratkan bahwa Allah berdaulat atas ruang. Ruang tidak membatasi tindakan Allah dengan cara apapun, sebab Dia yang menciptakan dan mengaturnya. Sama seperti penerangan dunia di hari pertama, penciptaan cakrawala diselesaikan sebelum akhir hari kedua, sebuah periode petang dan pagi lainnya.”

Apa yang kita pelajari tentang penciptaan langit?
1. Langit, bersama-sama dengan Bumi, adalah bagian dari Penciptaan. Langit tampaknya memiliki hubungan yang erat dengan bumi, dalam arti bahwa bumi ini tidak dapat dihuni oleh manusia (maksud dari penciptaan bumi) kalau tidak diciptakan juga langit. Kalau merujuk kepada langit yang pertama, yaitu cakrawala atau atmosfir, kita mengerti perlunya langit itu.

2. Jika langit yang diciptakan pada hari kedua itu juga meliputi langit lapisan kedua, yakni ruang angkasa yang dihuni oleh galaksi-galaksi dan bintang-bintang, maka kita dapat menyimpulkan bahwa penciptaan planet Bumi beserta manusia dan makhluk-makhluk lainnya sebagai penghuni planet ini adalah yang menjadi dasar dari penciptaan alam semesta.

3. Allah sebagai Pencipta alam semesta berdaulat atas seluruh ciptaan-Nya. Allah juga yang menciptakan ruang dan waktu, maka ruang dan waktu tidak dapat membatasi maksud dan tindakan-Nya. Allah dapat berbuat apa saja tanpa dukungan atau pun eksistensi awal dari ruang dan waktu. Hanya manusia yang mutlak membutuhkan ruang dan waktu untuk dapat beraktivitas.

 

 

 

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?