Friday, March 29, 2024
Google search engine
HomeKeluargaPelajaran KeluargaMakan Untuk Hidup (2)

Makan Untuk Hidup (2)

 

Mengalahkan Selera Makan yang Tidak Wajar. 
[AkhirZaman.org] Orang orang yang telah membiasakan diri mereka dengan makanan yang mewah dan sangat merangsang mempunyai satu selera makan yang tidak wajar, dan rnereka tidak bisa dengan cara sekaligus untuk menyukai makanan yang biasa dan sederhana. Akan mengambil waktu bagi cita rasa untuk menjadi biasa kembali, dan bagi perut untuk menjadi pulih kembali dari penyalahgunaan yang telah dideritanya. Tetapi mereka yang tetap bertahan dalam penggunaan makanan yang menyehatkan akan, setelah jangka waktu tertentu, mendapati bahwa makanan itu enak. Aromanya yang lezat dan harum itu akan dihargai, dan makanan itu akan dimakan dengan kesukaan yang lebih besar daripada kesukaan yang diperoleh dari makanan yang tidak menyehatkan. Dan perut, dalam satu keadaan yang sehat, yang tidak dirangsang atau terlalu dibebani, akan dapat melaksanakan tugasnya dengan cepat.

Cara Makan yang Sehat Bukanlah Satu Pengorbanan.
Sementara anak anak harus diajar untuk mengendalikan selera makan, dan untuk makan anak harus diajar untuk mengendalikan selera makan, dan untuk makan dengan tujuan untuk menjadi sehat, biarlah dijelaskan kepada mereka bahwa mereka sedang menyangkal diri mereka hanya dalam hal-hal yang akan merusak diri mereka. Mereka meninggalkan perkara-perkara yang membahayakan untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik. Biarlah penyajian makanan diadakan dengan cara yang menarik dan membangkitkan selera sementara itu dilengkapi dengan makanan-makanan yang baik yang telah dikaruniakan Allah dengan limpahnya.

Pertimbangkan Musim, Iklim dan Pekerjaan.
Tidak semua makanan yang sehat itu sama cocoknya untuk kebutuhan kita di dalam segala keadaan. Perhatian harus diberikan dalam memilih makanan. Makanan kita harus disesuaikan dengan musim, dengan iklim dimana kita hidup dengan pekerjaan yang kita lakukan. Beberapa jenis makanan yang cocok untuk digunakan pada satu musim atau pada satu iklim tidak cocok untuk musim yang lain. Demikian pula ada berbagai bagai makanan yang paling cocok bagi orang orang dalam berbagai macam pekerjaan. Sering makanan yang dapat digunakan dengan cara yang menguntungkan oleh mereka yang mempunyai pekerjaan jasmani yang berat tidak cocok orang orang yang pekerjaannya memerlukan banyak duduk atau memerlukan pemikiran yang dalam. Allah telah memberikan kepada kita satu variasi makanan yang sehat dalam jumlah yang cukup, dan setiap orang harus memilih darinya bahan bahan makanan yang telah dibuktikan oleh pengalaman dan pertimbangan yang baik sebagai makanan yang sesuai dengan kebutuhannya sendiri.

Sediakan Makanan dengan Bijaksana dan Keahlian.
Adalah salah untuk sekedar untuk memuaskan sekedar untuk memuaskan selera makan, tetapi tidak boleh ada sikap acuh tak acuh dinyatakan sehubungan dengan mutu makanan atau cara menyajikannya. Jikalau makanan yang dimakan tidak dinikmati, maka tubuh tidak akan memperoleh gizi dengan sebaik baiknya. Makanan harus dipilih dengan hati-hati sekali dan disediakan dengan bijaksana dan dengan keahlian.

Kami Bisa Makan Apa Saja.” Di dalam banyak keluarga persediaan yang amat banyak diadakan bagi tamu. Berbagai makanan disajikan di atas meja. Makanan ini membangkitkan selera kepada orang-orang yang tidak biasa dengan berbagai makanan yang mewah itu….

Saya mengetahui apa yang dilakukan oleh beberapa orang yang menyajikan makanan yang berlebih-lebihan bagi para tamu itu. Di dalam keluarga mereka sendiri mereka tidak teratur. Makanan disediakan sesuai dengan apa yang paling tidak merepotkan isteri dan ibu itu. Kebahagiaan suami dan anak anak tidak dipelajari. Sekalipun satu pertunjukan seperti itu diadakan untuk para tamu, segala sesuatu dianggap cukup baik bagi “kami saja.” Sebuah meja yang dirapatkan ke dinding, suatu hidangan yang dingin diletakkan di atasnya, tanpa usaha untuk menjadikannya menarik sangat sering terlihat. “Hanya untuk kami,” kata mereka. “Kami bisa makan apa saja.”

Jadikan Jam Makan Sebagai Satu Pertemuan Sosial yang Menyenangkan.
Jam makan haruslah menjadi satu waktu untuk pertemuan ramah tamah yang menyegarkan. Segala sesuatu yang menjadi beban atau yang dapat menimbulkan kemarahan harus dijauhkan. Biarlah kepercayaan, kebaikan hati dan rasa syukur kepada Yang Memberikan segala sesuatu yang baik itu memenuhi hati, dan percakapanpun akan menyenangkan, merupakan satu jalan pemikiran yang akan dapat mengangkat tinggi tanpa meletihkan.

Meja makan bukanlah satu tempat dimana pemberontakan harus dikembangkan di dalam diri anak anak oleh tindakan yang tidak masuk di akal yang dilakukan oleh orang tua. Segenap keluarga harus makan dengan hati yang senang, dengan rasa syukur, sambil mengingat bahwa mereka yang mengasihi dan taat kepada Allah akan mengambil bagian dalam perjamuan kawin Anak Domba di dalam kerajaan Allah, Yesus sendiri akan melayani mereka.

Keteraturan dalam Makan.
Ketidakteraturan dalam hal makan merusak kesehatan alat alat pencernaan, sehingga akan mengakibatkan rusaknya kesehatan dan kegembiraan.

Dalam keadaan apapun juga janganlah jadikan jam makan itu tidak teratur. Jikalau makan siang diadakan satu atau dua jam sebelum waktu yang biasa, maka perut belum sedia menerima beban yang baru oleh karena perut belum mencerna makanan yang dimakan pada jam makan sebelumnya dan tidak mempunyai tenaga untuk pekerjaan baru ini. Dengan demikian sistim inipun telah mendapat beban yang lebih berat.

Jangan juga jam makan diperlambat satu atau dua jam, untuk disesuaikan dengan keadaan, atau agar sejumlah pekerjaan tertentu bisa diselesaikan. Perut memerlukan makanan pada jam dimana itu biasa menerimanya Jikalau waktu itu ditunda, maka tenaga sistim itu berkurang dan akhirnya tiba kepada taraf yang demikian rendahnya sehingga selera makan sama sekali hilang. Jikalau pada saat ini makanan dimakan, maka perut itu tidak sanggup untuk mencernanya dengan sepatutnya. Makanan tidak bisa diubah, menjadi darah yang baik. Jikalau semua orang mau makan pada jam yang teratur, tanpa memakan apa apa di antara jam makan, maka mereka akan bersedia untuk makan pada jamnya dan akan mendapati satu kesukaan pada waktu makan yang akan memberikan pahala kepada mereka atas usaha mereka itu.28

Ajar Anak-anak Kapan, Bagaimana dan Apa yang Harus Dimakan.
MakanBersma CopyAnak-anak pada umumnya tidak diajar sehubungan dengan pentingnya tentang kapan, bagaimana dan apa yang mereka harus makan. Mereka dibiarkan untuk memanjakan selera makan mereka dengan bebas, untuk makan setiap saat, untuk mengambil buah bilamana itu menggoda mata mereka; dan ini, dengan kue, roti dan mentega, dan gula gula yang dimakan hampir terus menerus, menjadikan mereka menjadi orang-orang yang suka makan dan terganggu alat pencernaannya. Alat alat pencernaan, seperti sebuah alat penggilingan yang terus menerus bekerja, menjadi lemah, tenaga hidupnya diminta dari otak untuk membantu perut dalam pekerjaannya yang berlebih lebihan, dan dengan demikian kuasa pikiranpun dilemahkan. Rangsangan yang tidak wajar dan pemborosan tenaga hidup menjadikan mereka gugup, tidak sabar terhadap pengendalian, keras hati dan mudah marah. Di luar penglihatan orang tuanya mereka sukar untuk dapat dipercaya. Di dalam banyak masalah kuasa akhlak tampaknya telah dilumpuhkan, dan adalah sukar untuk membangunkan mereka kepada satu kepekaan terhadap keadaan yang memalukan dan keadaan yang kejinya dosa; mereka mudah tergelincir kepada kebiasaan berbohong, menipu dan sering dengan terang terangan berdusta.

Orang tua menyesali adanya hal hal itu di dalam diri anak-anak mereka, tetapi tidak menyadari bahwa adalah cara pengaturan mereka yang tidak baik yang telah mengakibatkan kejahatan kejahatan itu. Mereka tidak menyadari perlunya untuk mengekang selera makan dan nafsu anak-anak mereka, dan semuanya itu telah bertumbuh dan dikuatkan dengan bertambahnya usia mereka. Para ibu menyediakan dengan tangannya sendiri dan menempatkan di hadapan anak-anak mereka makanan yang mempunyai kecenderungan untuk menyakiti mereka secara jasmani dan pikiran.

Jangan Sekali kali Makan di Antara Jam Makan.
Perut harus memperoleh perhatian yang teliti. Perut tidak boleh dibiarkan bekerja terus menerus. Berikanlah kepada alat yang disalahgunakan dan banyak dirusak ini ketenangan, perhentian dan istirahat…. Setelah makan pada jam makan yang biasa, perut harus diberi waktu untuk istirahat selama lima jam. Jangan sedikitpun makanan dimasukkan ke dalam perut sampai jam makan yang berikutnya. Selama waktu ini perut akan melaksanakan pekerjaannya dan sesudah itu akan berada kembali dalam keadaan untuk menerima makanan lagi.

Para ibu berbuat kesalahan yang besar dalam membiarkan mereka (anak-anak mereka) makan di antara jam makan. Perut akan dirusak oleh kebiasaan ini, dan dasar diletakkan untuk penderitaan di masa mendatang. Persungutan mereka boleh jadi telah diakibatkan oleh makanan yang tidak menyehatkan, yang belum dicerna; tetapi ibu merasa bahwa ia tidak dapat mengambil waktu untuk bertukar pikiran sehubungan dengan hal ini dan memperbaiki cara pengaturannya yang membahayakan itu. Ia juga tidak dapat meredakan kecemasan mereka yang disertai sikap tidak sabar itu. Ia memberikan kepada anak-anak kecil yang sedang menderita ini sepotong kue atau makanan lainnya untuk mendiamkan mereka, tetapi hal ini hanyalah menambahkan kejahatan itu….

Para ibu sering bersungut-sungut oleh karena kesehatan anak-anak mereka yang terganggu, dan meminta nasihat dari dokter; dimana sebenarnya, sekiranya mereka mau menggunakan sedikit pertimbangan yang wajar, mereka akan dapat melihat bahwa persoalan itu disebabkan oleh adanya kesalahan dalarn hal makanan.

“Makan makanan ringan” Pada Waktu Malam Hari adalah Satu Kebiasaan yang Merusak.
Kebiasaan yang sangat merusak lainnya adalah makan-makan sesaat sebelum tidur. Makan yang biasa boleh jadi sudah dilakukan; tetapi oleh karena terasa adanya satu perasaan lemah, maka dimakanlah makanan tambahan. Oleh pemanjaan perbuatan yang salah ini menjadi satu kebiasaan dan sering menjadi demikian kuatnya sehingga dianggap tidak mungkin untuk tidur tanpa makanan. Sebagai satu akibat daripada makan sore yang diadakan pada larut malam, maka proses pencernaan berlangsung terus selama jam jam tidur. Tetapi sekalipun perut terus menerus bekerja, pekerjaannya tidaklah dilaksanakan dengan sepatutnya. Tidurnya selalu terganggu oleh mimpi mimpi yang tidak menyenangkan, dan pada waktu pagi orang itu bangun dalam keadaan yang tidak segar dan dengan sedikit selera untuk makan pagi. Bilamana kita berbaring untuk istirahat, perut harus sudah melakukan pekerjaannya, supaya perut itu, sebagaimana organ organ tubuh lainnya, bisa menikmati istirahat. Bagi orang orang yang pekerjaannya memerlukan banyak duduk kebiasaan makan pada waktu hari sudah malam ini terutama sekali amat berbahaya. Dengan mereka ini gangguan yang ditimbulkan sering merupakan awal daripada penyakit yang berakhir dengan kematian.32

Seorang Ibu Dinasihati Bahwa Makan Pagi adalah Penting.
Anakmu mempunyai pembawaan yang suka gugup, dan makanannya harus dijaga dengan hati-hati. Ia tidak boleh dibiarkan memilih makanan yang akan memuaskan selera tanpa memberikan gizi yang sepatutnya…. Jangan sekali kali biarkan dia meninggalkan rumah dan pergi ke sekolah tanpa lebih dahulu makan pagi. Dalam hal ini janganlah menyerahkan segala sesuatunya kepada kecenderunganmu. Serahkan dirimu seluruhnya di bawah pengendalian Allah, dan Ia akan menolong engkau untuk menyelaraskan segala keinginanmu dengan.tuntutan tuntutan-Nya.

Sudah menjadi kebiasaan dan cara hidup masyarakat untuk makan pagi dalam jumlah yang sedikit saja. Tetapi ini bukanlah cara yang terbaik untuk memperlakukan perut. Pada jam makan pagi perut berada dalarn satu keadaan yang lebih baik untuk mencerna lebih banyak makanan daripada jam makan yang kedua atau yang ketiga dalam satu hari. Kebiasaan makan pagi sedikit dan makan sore yang banyak adalah salah. Jadikan makan pagimu itu makan yang paling banyak dalam satu hari.

Sediakan Makanan yang Terbaik dengan Berkelimpahan.
Anak-anak orang muda sedikitpun jangan sampai kekurangan makan; mereka harus memperoleh banyak makanan yang sehat, tetapi hal ini tidaklah berarti bahwa adalah baik untuk menyediakan di hadapan mereka kue kue yang mewah. Mereka harus mengadakan gerak badan yang paling baik dan memperoleh makanan yang paling baik, oleh karena semuanya ini memberikan satu pengaruh yang penting terhadap keadaan kesanggupan pikiran dan akhlak. Makanan yang baik dan menyehatkan akan merupakan salah satu cara oleh mana pencernaan yang sehat akan dapat dipertahankan.

Makanlah Makanan yang Sehat ini Secukupnya Saja.
Sering orang tua berbuat satu kesalahan dengan cara memberikan terlalu banyak makanan kepada anak-anak mereka. Anak-anak yang diperlakukan dengan cara seperti ini akan bertumbuh menjadi orang-orang yang terganggu pencernaannya. Penggunaan dengan secukupnya saja akan makanan yang baik sekalipun adalah satu hal yang perlu. Orang tua, sajikanlah di hadapan anak-anakmu jumlah makanan yang harus mereka makan. Jangan biarkan mereka untuk memilih berapa banyak makanan yang mereka mau makan menurut dorongan perasaan mereka…. Orang tua, kecuali hal ini diperhatikan, anak-anakrnu akan mempunyai pandangan yang kabur. Mereka mungkin bersekolah, tetapi mereka tidak akan dapat belajar sebagaimana harusnya; oleh karena kekuatan yang seharusnya pergi ke otak telah digunakan untuk mengurus makanan yang lebih yang membebani perut. Orang tua perlu dididik untuk menyadari bahwa terlalu banyak makanan yang diberikan kepada anak-anak akan menjadikan mereka lemah gantinya memiliki kesehatan yang baik.

Orang Tua, Bukan Anak yang Memerintah dalam Hal ini.
Ajar mereka untuk menahan selera makan, dan ajarlah mereka bersyukur atas makanan yang baik dan sederhana yang telah diberikan Allah kepada mereka. Bukanlah selayaknya engkau membiarkan mereka memerintah engkau tentang apa yang harus mereka makan, tetapi engkau yang harus memberitahukan apa yang terbaik bagi mereka. Adalah satu dosa bagimu untuk membiarkan anak anakmu bersungut sungut terhadap makanan yang baik dan menyehatkan, hanya oleh karena makanan itu tidak sesuai dengan selera makan mereka yang sudah rusak itu.37 Jangan biarkan anak anak memperoleh kesan bahwa, oleh karena dia adalah anakmu, maka ia harus dibiarkan dan diizinkan memilih dan mengikuti jalannya sendiri. Ia tidak boleh diizinkan memilih bahan bahan makanan yang tidak baik baginya hanya oleh karena mereka menyukainya. Pengalaman orang tua harus mempunyai satu kuasa yang mengendalikan di dalam hidup seorang anak.38

ankmmlhmkan CopyHormati Kesukaan Seorang Anak, Jikalau Itu Masuk di Akal.
Tergantung kepada kita secara pribadi untuk menentukan apakah hidup kita ini akan dikendalikan oleh pikiran atau oleh tubuh. Orang muda harus, masing-masing bagi dirinya sendiri, mengadakan pilihan yang akan membentuk hidupnya, dan segala usaha harus dikerahkan agar ia dapat memahami segala kuasa yang harus dihadapinya, dan pengaruh pengaruh yang akan membentuk tabiat dan nasib.

Di dalam pendidikan anak anak dan orang muda mereka harus diajar bahwa kebiasaan makan, minum dan berpakaian yang telah dibentuk sesuai dengan ukuran duniawi tidaklah selaras dengan undang undang kesehatan dan kehidupan, dan harus dikendalikan oleh pertimbangan dan pikiran. Kuasa selera makan dan kekuatan kebiasaan tidak boleh dibiarkan untuk mengatasi perintah pertimbangan pikiran. Agar dapat mencapai tujuan ini, anak muda harus mempunyai tujuan dan motivasi yang lebih tinggi daripada sekedar pemuasan seperti khewan dalam makan dan minum.

Akibat akibat yang Sangat Luas daripada Selera Makan yang Rusak.
Beberapa orang tidak merasa yakin akan perlunya makan dan minum bagi kehormatan Allah. Pemanjaan selera makan mempengaruhi mereka di dalam segala hubungan hidup ini. Hal itu terlihat di dalam keluarga, di dalam gereja, di dalam kumpulan doa, dan di dalam tindak tanduk anak-anak mereka. Itu merupakan kutuk dalam hidup mereka. Hal itu menghalangi mereka untuk dapat memahami kebenaran kebenaran untuk zaman akhir ini.

Hidup yang Sehat, Satu Kewajiban Pribadi.
Apa yang kita makan dan minum mempunyai satu pengaruh yang penting terhadap hidup dan tabiat kita, dan orang-orang Kristen harus menyelaraskan kebiasaan makan dan minum mereka kepada hukum-hukum alam. Kita harus merasakan kewajiban kita kepada Allah di dalam segala perkara ini. Penurutan kepada undang-undang kesehatan harus dijadikan sebagai satu bahan untuk dipelajari dengan sungguh-sungguh, oleh karena kebodohan yang disengaja dalam hal ini adalah dosa. Masing-masing harus merasakan adanya tanggung jawab pribadi untuk melaksanakan undang-undang hidup yang sehat.

Mendidik dan Membimbing Anak, Pasal 62

 

 

 

 

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?