Friday, April 26, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian PENGALAMAN PERTAMA MERAWAT RADANG PARU-PARU

[RH] PENGALAMAN PERTAMA MERAWAT RADANG PARU-PARU

“Maka la berdiri di sisiperempuan itu, Ialu menghardik demam itu, dan penyakilitu pun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka” (Lukas 4:39).

[AkhirZaman.org] Pada musim dingin tahun 1864, anak saya Willie tiba-tiba ditimpa sakit demam paru-paru yang parah. Kami baru saja menguburkan anak sulung kami dengan penyakit ini, dan sangat gelisah terhadap Willie, sambil merasa takut bahwa ia juga bisa meninggal. Kami memutuskan bahwa kami tidak akan memanggil dokter, tetapi kami sendiri akan melakukan yang terbaik untuk dia dengan menggunakan air, dan menyerahkan kepada Tuhan demi keselamatannnya. Kami memanggil beberapa orang yang memiliki iman untuk bergabung dalam doa dengan kami. Kami memiliki kepastian akan kehadiran dan berkat Allah. Hari berikutnya Willie sakit parah. la tidak berketentuan. Tampaknya ia tidak melihat atau mendengar ketika saya berbicara kepadanya. Denyutan jantungnya tidak teratur, tetapi jantungnya tetap berdenyut. Kami terus berharap pada Allah demi kesembuhannya, dan menggunakan air dengan bebas di kepalanya, dan terus mengompres pada paru-parunya, dan segera ia dapat berpikir seperti biasa. la menderita sakit sekali di bagian kanannya, dan tidak dapat berbaring pada sisi itu untuk sesaat. Rasa sakit ini kami taklukkan dengan pengompresan air, sambil mengubah suhu air menurut derajat demam itu. Kami amat berhati-hatl menjaga tangan dan kakinya supaya tetap hangat.

Kami mengira krisis ini akan sampai pada hari ketujuh. Kami hanya sedikit beristirahat selama ia sakit, dan berkewajiban untuk menyerahkan dia ke dalam perawatan orang lain pada malam keempat dan kelima. Suami saya dan saya sendiri sangat gelisah pada hari kelima. Anak itu mengeluarkan darah segar, dan batuk sejadi-jadinya. Suami saya menggunakan banyak waktu berdoa. Kami meninggalkan anak kami di tangan yang teliti malam itu. Sebelum beristirahat suami saya berdoa lama sekali dan sungguh-sungguh. Tiba-tiba beban doanya hilang, dan tampaknya seakan-akan suatu suara berbicara kepadanya, dan berkata, “Pergilah berbaring, Aku akan merawat anak itu.” Saya telah pergi tidur karena sakit, dan tidak dapat lelap karena gelisah selama beberapa jam. Saya merasa sulit bernapas. Walaupun tidur dikamar besar, saya bangun dan membuka pintu masuk ke ruangan besar, dan merasa lega, dan segera tertidur pulas. Saya bermimpi bahwa seorang dokter berpengalaman sedang berdiri di samping anak saya, memperhatikan setiap tarikan napas, dengan satu tangan di atas jantungnya, dan dengan tangan yang satu lagi memeriksa denyutan nadinya. la berpaling kepada kami dan berkata, “Krisisnya sudah berlalu. la telah melewati malamnya yang terburuk. Kini ia akan cepat sembuh, karena ia tidak ada terpengaruh obat perangsang yang membahayakan untuk dipulihkan. Alam dengan agung telah melakukan pekerjaannya untuk melenyapkan sisiem yang kotor.” Saya menyampaikan kepadanya kondisi saya yang lemah, tekanan saya yang sulit bernapas, dan kelegaan yang saya dapatkan dengan membuka pintu.

(2 Sm 304, 305)

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?