Friday, April 19, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian Sikap dan Pikiran Berterima Kasih

[RH] Sikap dan Pikiran Berterima Kasih

“Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena la menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku” (1 Timotius 1:12)

[AkhirZaman.org] Saya melihat bahwa suami saya tidak susah karena pemikirannya bukan pada sisi yang salah—sisi yang gelap dan suram. la membuat pemikirannya yang tadinya susah karena hal-hal yang menyedihkan, 

namun kini menjadi ceria, gembira, berterima kasih, dan mendapatkan ketergantungan yang kuat pada Allah dan keyakinan dan kepercayaan yang tidak goyah pada-Nya. Kesehatannya menjadi lebih baik biiamana ia bisa mengendalikan pikirannya. Saya meiihat bahwa dibandingkan orang lain, suami saya dapat beristirahat sepenuhnya pada hari Sabat, ketika tidak berkhotbah. . . .

Saya melihat bahwa kita seharusnya tidak berdiam diri akan pekabaran kese- hatan tetapi seharusnya peduli terhadap perkara ini.—Manuscript 1, 1863.

Pikiran-pikiran yang sakit memiliki pengalaman yang sakit, sementara pikiran yang sehat, murni dan berakal, dengan kesanggupan-kesanggupan intelektual yang tidak digelapkan, akan memiliki pengalaman yang masuk akal yang akan menjadi nilai yang tidak bisa diukur. Kebahagiaan dalam kehidupan yang bertindak dengan baik akan menjadi upah sepanjang harian dan akan menjadi kesehatan dan sukacita dengan sendirinya.

Saya terheran atas perkara-perkara yang ditunjukkan kepada saya dalam penglihatan. Banyak perkara yang muncul secara langsung berbeda dari ide-ide saya. Perkara itu ada pada pemikiran saya terus-menerus. Saya membicarakannya pada kesempatan berdiskusi kepada semua yang mendengar. Tulisan saya yang pertama tentang penglihatan itu adalah isi dari pelajaran yang termuat dalam [Spritual Gifts] jilid 4 dan dalam [enam artikel saya] How to Live, yang berjudul, “Disease and its Causes.”

Tanpa diharapkan kami diundang mengunjungi Allegan untuk menghadiri acara penguburan [tanggal 23 Juni 1863], dan Selanjutnya segera berangkat ke timur [19 Ags.], dengan maksud untuk menyelesaikan buku saya selama perjalanan itu. Selagi saya mengunjungi gereja-gereja, perkara-perkara yang telah ditunjukkan kepada saya sehubungan dengan kesalahan-kesalahan yang terjadi, menyita hampir semua waktu kunjungan saya tatkala sementara menuliskan hal ini bagi mereka. Sebelum saya pulang dari Timur saya telah menulis sekitar 500 halaman bagi para individu dan bagi gereja-gereja.

(3SM 280, 281)

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?