Friday, March 29, 2024
Google search engine
HomeUncategorizedKEKEKALAN DI SEBERANG (bagian 9)

KEKEKALAN DI SEBERANG (bagian 9)

SEBUAH PEMANDANGAN YANG TERINCI TENTANG UPAH BAGI ORANG SETIA!

15A-Maranatha 316:1-334:5

“Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ibrani 12:2.

“Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.’ Yohanes 15:11.

[AkhirZaman.org] “Di hadapanNya, Kristus melihat hasil dari misiNya. Kehidupan-Nya di bumi, yang penuh dengan kerja keras dan pengorbanan diri, disambut oleh pemikiran bahwa Ia tidak akan melakukan pekerjaan ini dengan sia-sia. Dengan memberikan nyawaNya demi kehidupan manusia, Ia akan memulihkan di dalam kemanusiaan citra Tuhan. Ia akan mengangkat kita dari debu, membentuk kembali tabiat kita sesuai dengan pola tabiatNya sendiri, dan menjadikannya indah dengan kemuliaanNya sendiri.

“Kristus melihat jerih payah jiwaNya dan menjadi puas. Ia memandang keluasan kekekalan dan melihat kebahagiaan orang-orang yang melalui kehinaanNya akan menerima pengampunan dan kehidupan kekal. Ia dilukai karena pelanggaran-pelanggaran mereka, memar karena kejahatan mereka. Ganjaran atas kedamaian mereka ditanggungNya, dan dengan bilur-bilurNya mereka disembuhkan. Ia mendengar sorak sorai umat tebusan. Ia mendengar umat yang telah ditebus itu menyanyikan nyanyian Musa dan Anak Domba.  Meskipun baptisan darah haruslah diterima terlebih dahulu, meskipun dosa-dosa dunia dibebankan ke atas jiwaNya yang tak bersalah, meskipun bayang-bayang bencana yang takterperikan dikenakan atasNya; akan tetapi demi sukacita yang tersedia di hadapanNya, Ia memilih untuk menanggung salib dan mengabaikan kehinaan itu.

“Sukacita ini akan dinikmati oleh semua pengikutNya. Betapapun agung dan mulianya masa kekekalan, upah bagi kita tidak semuanya disimpan untuk masa pembebasan terakhir. Bahkan di sinipun kita dengan iman masuk ke dalam sukacita Juruselamat kita,” -Ministry of Healing, 504:1-3.

“Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Matius 25:40.

“Ada surga di hadapan kita, dan di antara penghuninya di sana tidak akan ada perselisihan.

“Kita akan menyambut keluarga kudus umat tebusan, dan mendengarkan perkataan Kristus, ‘Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.’ (Matius 25:34). Kita akan menyentuh harpa emas kita, dan surga akan berdering dengan musik yang indah. Kita akan meletakkan mahkota yang berkilau-kilauan di kakiNya, dan memberikan kemuliaan kepada Dia yang telah menang demi kita.”-Review, 8 Agust 1907 (Maranatha, 317:1, 5, 6).

“Kasih Tuhan adalah tak terhingga, tak terbandingkan, kasih itu tak terbatas… Ketika kita merenungkan kehormatan dan kemuliaan Kristus kita melihat betapa agung kasih itu, yang mendorong pengorbanan dilakukan di kayu salib Kalvari bagi penebusan dunia yang telah hilang. Tema ini akan memenuhi orang-orang kudus dengan keheranan dan kekaguman sepanjang abad-abad kekekalan, dan mengapa kita tidak merenungkannya di sini di dalam dunia ini?

“Oh, rahasia keilahian—Tuhan menjelma dalam daging! Rahasia ini bertambah sementara kita semakin berusaha memahaminya. Rahasia ini tidak dapat dipahami, namun manusia akan mengizinkan perkara-perkara duniawi di bumi untuk memahami pandangan yang redup yang dapat dilakukan makhluk fana untuk memahami Yesus dan kasihNya  yang tak terbandingkan… Bagaimanakah mungkin kita bersemangat tentang perkara-perkara duniawi biasa dan tidak tergetar oleh gambaran ini—salib Kalvari, kasih yang dinyatakan dalam kematian Anak Allah yang terkasih…?

“Segala kehinaan dan penderitaan yang ditanggungkan demi membawa kembali para pengelana yang berdosa dan tidak berterima kasih itu, ke rumah Bapa. Oh, rumah bagi orang-orang yang berbahagia—saya tidak ingin kehilangannya! Jikalau kelak selamat di dalam kerajaan Tuhan, saya hendak terus menerus mempelajari kedalaman-kedalaman baru dari rencana keselamatan itu. Seluruh umat tebusan yang kudus akan melihat dan menghargai, seperti belum pernah terjadi sebelumnya, tentang kasih Bapa dan AnakNya, dan nyanyian-nyanyian pujian akan muncul dari lidah-lidah baka itu. Ia mengasihi kita, Ia memberikan hidupNya bagi kita. Dengan tubuh-tubuh yang dimuliakan, dengan kemampuan-kemampuan yang semakin besar, dengan hati yang telah disucikan, dengan lidah tanpa noda, kita akan menyanyikan kemuliaan kasih yang menebuskan. Tidak akan ada orang-orang yang menderita di surga, tidak ada orang-orang yang tidak percaya yang harus kita usahakan agar yakin tentang kenyataan perkara-perkara kekal, tidak ada prasangka-prasangka yang harus dicabut, namun segala sesuatu akan tunduk kepada kasih itu yang mengatasi pengetahuan. Terima kasih Tuhan, di sana ada perhentian bagi umat Tuhan, di mana Yesus akan menuntun umat tebusan ke dalam padang rumput yang hijau, di dekat aliran air kehidupan yang menggembirakan kota Tuhan: maka doa Yesus kepada BapaNya akan terjawab: “Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku.” Yohanes 17:24.”-That I May Know Him, 371:2-4 (Maranatha 318:2-4). 

“Maka umat tebusan akan disambut di rumah yang telah disediakan oleh Yesus bagi mereka.” -Steps to Christ, 126:1 (Maranatha, 319:4).

“Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.” 1 Samuel 16:7.

“Seringkali kita memandang orang-orang yang ditarik oleh Kristus kepada DiriNya sebagai orang-orang yang tak berpengharapan. Banyak orang yang akan ada di surga yang dianggap oleh para tetangganya tidak akan pernah masuk ke sana. Manusia menghakimi dari penampilan, tetapi Tuhan menghakimi hati,”-Christ’s Object Lessons, 71:1-72:0 (Maranatha., 320:2).

“Sebagian dari umat tebusan akan berpegang erat kepada Kristus pada jam-jam terakhir kehidupannya, dan di surga petunjuk-petunjuk akan diberikan kepada mereka, yang ketika mereka mati, tidak memahami dengan sempurna tentang rencana keselamatan.”-Bible Commen¬tary, Volume 5, 1124 (Maranatha., 320:2).

“Dalam penderitaanNya di kayu salib, datang secercah sinar penghiburan kepada Yesus. Itu adalah doa dari si pencuri yang bertobat itu… Di dalam Yesus, yang terluka, diolok-olok, dan tergantung di kayu salib, ia melihat Anak Domba Tuhan, yang mengambil seluruh dosa dunia. Pengharapan bercampur dengan penderitaan di dalam suaranya, ketika jiwa yang sekarat dan tidak berdaya itu menyerahkan dirinya kepada Juruselamat yang hendak mati itu, “Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” Lukas 23:42.

“Segera jawaban datang… “Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu sesungguhnya hari ini juga, engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” Lukas 23:43.” -Desire of Ages, 749:3-750:1-2 (Maranatha, 320:4).

“Iman seperti itu dapat dinyatakan oleh para pekerja pada jam kesebelas yang menerima upah sama banyaknya dengan orangorang yang bekerja dalam banyak jam. Pencuri itu meminta dalam iman, dalam penyesalan dosa, dalam penyesalan, Ia bertanya dalam ketulusan, seolah ia sepenuhnya ia menyadari bahwa Yesus dapat menyelamatkan dia jikalau Dia mau.”¬ Bible Commentary, Volume 5, 1125 (Maranatha, 320:5).

“Orang-orang yang dipuji oleh Kristus dalam penghakiman mungkin memiliki sangat sedikit teologia, namun mereka telah menyambut prinsip-prinsipNya. Dari antara orang-orang kafir terdapat orang-orang yang menyembah Tuhan dalam ketidaktahuan mereka, orang-orang yang bagi mereka terang tidak dibawa oleh alat manusia, namun mereka tidak akan binasa. Meskipun tidak mengetahui hukum Tuhan yang tertulis, mereka telah mendengarkan suaraNya yang berbicara kepada mereka melalui alam, dan telah melakukan perkara-perkara yang dituntut oleh hukum itu. Pekerjaan-pekerjaan mereka adalah bukti bahwa Roh Kudus telah menyentuh hati mereka, dan mereka dikenal sebagai anak-anak Tuhan.

“Betapa terkejut dan gembiranya orang-orang yang hina di antara bangsa-bangsa, dan dari antara orang-orang kafir, ketika mendengarkan dari bibir Juruselamat, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Matius 25:40. Betapa sukacita hatiNya dengan Kasih yang tak terhingga ketika melihat para pengikutNya memandang dengan terkejut dan sukacita atas kata-kata perkenanNya” -Desire of Ages, 638: 2-3 (Maranatha, 320:6-7).

“Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.” Yesaya 55:9.

“Rencana-rencana kita tidak selalu adalah rencana-rencana Tuhan…

“Di dalam kasih pemeliharaan dan perhatianNya bagi kita, seringkali Dia yang memahami kita lebih baik daripada kita memahami diri kita sendiri menolak untuk membiarkan kita dengan egois mencari kepuasan atas ambisi-ambisi kita sendiri… Seringkali rencana-rencana kita gagal dan rencana-rencana Tuhan bagi kitalah yang berhasil.” -Ministry of Healing, 479:9 (Marana¬tha, 921 :2).

“Di dalam kehidupan kelak, rahasia-rahasia yang menjengkelkan dan mengecewakan kita akan dijelaskan. Kita akan melihat doa-doa kita yang tampaknya tidak dijawab, dan pengharapan-pengharapan kita yang tampaknya mengecewakan, telah menjadi berkat-berkat yang terbesar.” -Ministry of Healing, 479-474 (Maranatha, 321: 1-4).

“Sekarang kita tidak cukup maju dalam pencapaian-pencapaian rohani untuk dapat memahami rahasia-rahasia Tuhan. Namun ketika kita akan membentuk keluarga surga, rahasia-rahasia ini akan dibukakan di hadapan kita.”-That I May Know Him, 365:4.

“Maka banyak yang akan dinyatakan untuk menjelaskan perkara-perkara yang sekarang tidak dibukakan oleh Tuhan, karena kita belum mengumpulkan dan menghargai perkara yang telah dinyatakan kepada kita dari rahasia-rahasia kekal. Jalan-jalan Sang Pemelihara akan menjadi nyata; rahasia-rahasia kasih karunia melalui Kristus akan dibukakan. Apa yang tidak dapat ditangkap oleh pikiran sekarang, yang sulit untuk dipahami, akan dijelaskan kemudian. Kita akan melihat keteraturan di dalam sesuatu yang tampaknya tidak da-pat dijelaskan; hikmat dalam segala sesuatu yang masih ditahan; kebaikan dan belas kasihan yang mulia dalam segala sesuatu yang dikaruniakan. Kebenaran akan dibukakan kepada pikiran, bebas dari kekaburan, dalam satu garis tunggal, dan dalam terangnya akan dapat ditahankan. Hati akan dibuat  bernyanyi sukacita. Pertentangan akan berakhir untuk selamanya, dan segala kesulitan akan diselesaikan.”-That I May Know Him, 365:5 (Maranatha, 321:5). .

“Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.” Kolose 3:2.

“Ketika umat Tuhan mengangkat mata mereka dari perkaraperkara duniawi, dan mengarahkan pandangan mereka ke surga dan kepada perkara-perkara surga, mereka akan menjadi umat yang istimewa, karena mereka akan melihat kasih kemurahan dan kebaikan dan kesabaran yang telah ditunjukkan oleh Tuhan kepada anak-anak manusia. KasihNya akan memanggil mereka untuk menjawab, dan kehidupan mereka akan menunjukkan kepada orang-orang di sekeliling mereka bahwa Roh Tuhan menguasai mereka, dan bahwa mereka mengarahkan perhatian mereka kepada perkara-perkara di atas, bukan kepada perkara-perkara di bumi.

“Ketika berpikir tentang surga, kita boleh meletakkan imajinasi kita kepada jangkauan terjauh dan memiliki pikiran-pikiran yang indah yang dapat kita pikirkan, dan pikiran kita akan menjadi lelah dalam usaha untuk memahami luas dan dalam dan tingginya perkara ini. Pikiran kita tidak mungkin memahami tema-tema kekekalan yang agung. Tidak mungkin bagi kita bahkan untuk berusaha memahami perkara-perkara ini, tanpa mempengaruhi tabiat kita selamanya, dan memberi pengaruh yang mengangkat kepada pikiran kita. Ketika kita memikirkan betapa Kristus datang ke dunia ini untuk mati bagi manusia yang telah jatuh, kita memahami sesuatu tentang harga yang dibayarkan bagi penebusan kita, dan kita menyadari bahwa tidak ada kebaikan atau keagungan yang sejati di luar Tuhan.

“Hanya dengan terang yang bersinar dari salib Kalvari kita dapat mengetahui betapa dalamnya dosa dan kemerosotan, yang ke dalamnya manusia telah jatuh karena dosa. Hanya dengan panjangnya tali yang telah diturunkan dari surga untuk menarik kita ke atas, kita dapat mengetahui kedalaman tempat kita telah jatuh. Dan hanya melalui memelihara kenyataan-kenyataan yang tidak tampak dalam pandangan, maka kita dapat memahami segala sesuatu tentang tema penebusan yang ajaib.” -In Heavenly Places, 368:1-4 (Maranatha, 322:2-4).

“Kita hampir tiba di rumah; segera kita akan mendengar suara Juruselamat yang lebih indah daripada musik apapun, yang berkata, Peperanganmu telah selesai, masuklah ke dalam sukacita Tuhanmu. Penghormatan yang berbahagia, berbahagia; saya ingin mendengarkannya dari bibirNya yang kekal. Saya ingin memuji Dia; saya ingin memuliakan Dia yang duduk di atas takhta. Saya ingin suara saya bergema dan bergema kembali di seluruh istana surga. Akankah kamu ada di sana?… Tuhan menolong kita, dan mengisi kita dengan segala kepenuhan dan kuasa, dan kemudian kita dapat merasakan sukacita dari dunia kelak. “-In Heavenly Pla¬ces, 368:4 (Maranatha, 322:5). (Bersambung kebagian 10)
   

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?