Saturday, April 20, 2024
Google search engine
HomeUncategorizedPaus Meminta Kristen Waldensia Untuk Mengampuni Gereja (Katolik)

Paus Meminta Kristen Waldensia Untuk Mengampuni Gereja (Katolik)

[AkhirZaman.org] Franciskus telah menjadi Paus pertama dalam sejarah untuk mengunjungi sebuah gereja Injili Waldensia, ketika ia menghadiri kuil Waldensia di Turin.

Paus Franciskus meminta Kristen Waldensia untuk mengampuni Gereja Katolik sehubungan dengan sejarah penganiayaan di masa lampau.

Gereja Waldensia, yang didirikan pada abad ke-12, kala itu ditolak oleh Gereja Katolik dan anggotanya dianiaya secara brutal selama Abad Pertengahan.

“Sebagai bagian dari Gereja Katolik, saya memohon pengampunanmu, saya minta itu untuk orang-orang bukan Kristen dan setiap perilaku tidak manusiawi dan yang telah kami lakukan kepada Anda,” kata Paus Francis.

Dia menambahkan: “Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, ampunilah kami (gereja Katolik)!”

Sebelum pernyataan Paus, Pastor Eugenio Bernardini, pendeta dari komunitas Waldensia di Turin, mempertanyakan mengapa gereja (Waldensia) ditolak oleh Roma. “Apa dosa orang-orang Waldensia,” tanyanya. “Ini telah menjadi sebuah gerakan evangelisasi populer, yang dilakukan oleh orang-orang awam.”

Dalam sambutannya, Paus Francis mengatakan manfaat prinsip ekumenisme “adalah penemuan kembali persaudaraan untuk menyatukan semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus dan dibaptis dalam nama-Nya.”

Dia menambahkan: “Tapi persatuan itu adalah buah Roh Kudus yang bukan berarti keseragaman. Saudara memiliki kesamaan asal yang sama, tetapi mereka tidak identik antara mereka sendiri.” http://goo.gl/zb09GH

Kunjungan dan permohonan maaf Paus Fransiskus kepada Gereja Kristen Waldensia tentunya suatu hal bisa mengejutkan bagi sebagian orang, namun bagi orang lain mungkin sudah diduga akan terjadi. Tahun lalu Paus bertemu dengan Toni Palmer, Kenneth Copeland, Joel Osteen. Siapakah ketiga orang yang ditemui? Mereka tokoh-tokoh pergerakan Kharismatik dan Protestan. Inilah yang dinubuatkan dalam Wahyu 17:5, “Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi.”

Ketika mendengar nama Waldensia, mungkin kita teringat pada sejarah masa lalu di mana ketika Kepausan berkuasa, merekalah yang paling di depan mempertahankan iman Kristen meski harus terusir hingga ke puncak-puncak gunung supaya selamat dari ancaman Kepausan kala itu.

Kita belum tahu yang akan menjadi reaksi oleh orang-orang dari gereja Waldensia sekarang setelah kunjungan Paus. Namun lihat komentar Paus di atas, bahwa atas nama ekumenisme di dalam Yesus dan Roh Kudus, persatuan harus terjadi. Namun perhatikan nasihat berikut, “Pelajaran Alkitab yang disertai doa akan menunjukkan kepada Protestan mengenai tabiat sejati kepausan, dan akan mengakibatkan mereka tidak menyukainya dan menjauhkan diri daripadanya.” Kemenangan Akhir, bab 35.

“Para pembela kepausan menyatakan bahwa gereja (Katolik) telah membuat kesalahan; dan dunia Protestan cenderung menerima pernyataan itu. Banyak yang berpendapat bahwa tidaklah adil untuk menghakimi gereja (Katolik) sekarang dengan kekejian dan sesuatu yang mustahil yang menandai pemerintahannya selama abad-abad kebodohan dan kegelapan. Mereka memaafkan kekejamannya yang mengerikan itu sebagai akibat dari barbarisme pada waktu itu, dan menyatakan bahwa pengaruh peradaban modern telah mengubah perasaan dan sentimennya …

Tetapi Romanisme sekarang sebagai suatu sistem tidak lebih selaras dengan Injil Kristus daripada masa-masa sebelumnya dalam sejarahnya. Gereja-gereja Protestan berada dalam kegelapan besar; kalau tidak demikian, mereka tentu dapat memahami tanda-tanda zaman. Gereja Romawi (Katolik) mempunyai jangkauan luas dan jauh dalam perencanaan dan operasinya. Ia menggunakan segala cara untuk meluaskan pengaruhnya dan menambah kekuasaannya untuk persediaan kepada pertentangan yang dahsyat dan menentukan untuk menguasai kembali dunia ini, untuk mengadakan kembali penganiayaan, dan merusakkan semua yang telah dibuat oleh Protestan. Katolikisme sedang mencapai kekuatan di segala sudut. Lihatlah pertambahan gereja-gerejanya dan tempat-tempat perbaktian di negara-negara Prostestan. Perhatikan ketenaran perguruan-perguruan tinggi dan seminari-seminari mereka di Amerika, yang ditiru secara luas oleh Protestan. Perhatikan pertumbuhan ritualisme di Inggris, dan pembelotan-pembelotan kepada Katolik yang sering terjadi. Perkara-perkara ini seharusnya membangkitkan kecemasan semua orang yang menghargai dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip Injil …

Protestan telah berubah kepada dan meniru kepausan; mereka telah berkompromi dan memberi konsesi yang para pengikut kepausan sendiri heran melihatnya, dan tidak dapat memahaminya. Manusia sedang menutup mata terhadap tabiat Romanisme yang sebenarnya, dan bahaya yang akan timbul dari supremasinya. Orang-orang perlu dibangunkan untuk menahan lajunya musuh kebebasan sipil dan agama yang paling berbahaya ini … Kepausan yang akan dihormati oleh Protestan sekarang ini adalah sama dengan yang memerintah dunia pada zaman Pembaharuan, pada waktu mana hamba-hamba Allah berdiri mempertaruhkan nyawa mereka, untuk menelanjangi kejahatan kepausan. Kepausan memiliki keangkuhan dan kesombongan yang berkuasa atas raja-raja dan pangeran-pangeran, dan mengatakan mempunyai hak-hak istimewa dari Allah. Rohnya tidak kurang kejamnya dan kesewenang-wenangannya sekarang dibandingkan dengan waktu ia menindas kebebasan umat manusia, dan membantai orang-orang kudus Yang Mahatinggi …

Kepausan adalah apa yang dinyatakan oleh nubuatan yang menjadi kemurtadan pada akhir zaman. (2 Tes. 2:3,4). Adalah menjadi bagian dari kebijakannya untuk memakai tabiat yang membantu mencapai tujuannya, tetapi di balik penampilannya yang berubah-ubah bagaikan bunglon itu, ia menyembunyikan bisa ular yang tidak berubah-ubah … Haruskah kekuasaan ini, yang catatannya selama seribu tahun telah dituliskan dengan darah orang-orang kudus, diakui sebagai bagian dari gereja Kristus?” Kemenangan Akhir, bab 35.

Namun “Protestantisme akan mengulurkan tangan persekutuan kepada kuasa Roma. Kemudian akan ada suatu hukum melawan Sabat ciptaan Tuhan, dan kemudian bahwa Tuhanlah yang dikatakan melakukan “pekerjaanNya yang asing” di bumi.—7 Bible Commentary 910/ 2:0-1.

Untuk belajar lebih lanjut mengenai Kepausan, silahkan klik link berikut:

http://goo.gl/516y9J 

http://goo.gl/hxjMor

http://goo.gl/Wu3T3g

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?