Wednesday, April 24, 2024
Google search engine
HomeUncategorizedPaus Fransiskus Terbitkan Buku Dukung Homoseksual

Paus Fransiskus Terbitkan Buku Dukung Homoseksual

[AkhirZaman.org] Gereja Katolik Roma di Vatikan menerbitkan buku baru berjudul ‘The Name of God is Mercy’ yang berisi mengenai pandangan-pandangan Paus Fransiskus mengenai fenomena homoseksual dan LGBT. “Saya senang kita sekarang mau secara terbuka membicarakan kaum homoseksual. Kita tidak seharusnya memandang orang lain dari kecenderungan seksualnya saja. Marilah kita selalu mengingat kasih Allah kepada semua ciptaan-Nya dan kita ditakdirkan untuk menerima kasih-Nya yang tak terbatas itu,” ujar Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio, dikutip dari Premier Christian Radio, Senin (11/1/2016).

Pemimpin umat Katolik asal Buenos Aires ini juga menceritakan jemaat gay yang ia kenal. Jemaat itu memang memiliki kecenderungan seksual menyimpang, namun ia mau mengakui dosanya dan memohon untuk didoakan.“Saya kenal seorang gay yang hidup penuh kasih. Ia sangat mencintai teman kencan prianya dan mereka sangat menginginkan anak. Dan mereka punya tiga,” tuturnya.”Pria ini begitu baik sampai ia dianugerahi hak asuh oleh pengadilan atas anak dari pernikahan pertamanya. Setiap minggu ia ke gereja dan misa. Ia mengaku di bilik pengakuan dosa mengenai kelainannya dan memohon berkat,” tambahnya.

Menurut Paus, ia lebih menghargai kaum penyuka sesama jenis yang menyadari bahwa diri mereka salah, namun tetap dekat dengan Tuhan. Mereka lebih baik daripada orang-orang munafik yang berlindung di balik bangunan gereja, mengecam jemaat dan dunia yang kotor, sementara di belakangnya ia justru melakukan kejahatan yang selama ini ia tuduhkan kepada orang lain.

Di samping mengumbar pandangan terbuka dan keprihatinannya tentang kelompok marjinal tersebut, ia juga menyindir panitera gerejanya yang baru-baru ini terlibat skandal korupsi.“Seorang koruptor bisa marah karena dompetnya dicuri. Ia lalu mengeluhkan keamanan di jalan-jalan. Akan tetapi, kemudian dia sendiri yang belaku curang dengan menggelapkan pajak negara,” sindirnya.

Ia menyamakan para koruptor yang tak tahu diri itu layaknya orang-orang yang bau mulut tapi tidak pernah sadar bahwa napas mereka mengganggu teman bicaranya selama ini.

Buku itu diluncurkan bertepatan dengan Hari Raya Pengampunan Dosa yang dirayakan setiap 25 tahun sekali pada Selasa, 12 Januari 2016. 

sumber: http://goo.gl/LUCAZX

Kedengarannya merupakan suatu hal yang baik bukan? Atas dasar kasih, Paus menerima hak-hak kaum homoseksual dan dibuktikan dengan terbitnya buku The Name Of God is Mercy.

Salah satu karakter Tuhan adalah kasih. Ya, itu benar. Kita bisa lihat di dalam 1 Yohanes 4:16: ”Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.” Tuhan mengasihi semua umat manusia, sehingga ia boleh “mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal” (Yohanes 3:16). Tetapi, kasih Tuhan bukan berarti kita bisa membuat segalanya menjadi benar.

Pada awalnya Tuhan telah merancang satu keluarga di Eden dengan unsur yang ada di dalamnya: ”laki-laki dan perempuan diciptakannya mereka” (Kejadian 1:27). Suatu lembaga kudus, yaitu pernikahan, telah Tuhan tetapkan antara laki-laki dan perempuan dengan tujuan: ”Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukanlah itu,berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” (Kejadian1:28)

Hanya ada beberapa ayat dalam Alkitab yang mencatat mengenai homoseksual, dan dari semua ayat tersebut, homoseksual dikategorikan sebagai dosa. Di dalam Kejadian 19:5 dituliskan: ”Mereka berseru kepada Lot: ”Di manakah orang –orang yang datang kepadamu malam ini? Bawalah mereka keluar kepada kami, supaya kami pakai mereka.” Dalam bahasa aslinya, kata ”pakai” disini merujuk kepada sesuatu hal yang selayaknya dilakukan oleh pasangan suami istri. Bilamana kita melihat ayat sebelumnya, di ayat 4 dikatakan: ”Tetapi sebelum mereka tidur, orang-orang lelaki dari kota Sodom itu, dari yang muda sampai yang tua, bahkan seluruh kota, tidak ada yang terkecuali, datang mengepung rumah itu” Jelas dikatakan bahwa yang mengepung semuanya adalah laki-laki. Dan di ayat 2, Lot menyebut kedua malaikat yang menyamar itu dengan sebutan: ”Tuan-Tuan”, merujuk kepada laki-laki. Sehingga kita bisa simpulkan bahwa dosa homoseksual sudah merupakan hal yang biasa di kota itu.

Dan apa yang terjadi kepada kota Sodom dan Gomora? Kejadian 19:24: ”Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN,dari langit;”. Alkitab mencatat bahwa TUHAN pada akhirnya memusnahkan kota itu. Kemudian di dalam 2 Petrus 2:6 dikatakan: ”dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian.” Apa yang terjadi kepada Sodom dan Gomora harus menjadi peringatan bagi orang-orang fasik yang hidup di zaman setelahnya, khususnya di saat sekarang ini. Kejahatan yang sama sedang berulang, dan orang-orang seakan tidak mengingat apa yang telah terjadi pada Sodom dan Gomora. Dan saatnya akan tiba bilamana Tuhan akan kembali bertindak untuk menegakkan keadilanNya.

Satu pertanyaan, apakah orang-orang homoseksual tidak mempunyai pengharapan sama sekali? Tentu saja punya! Yesus mengasihi orang berdosa, tetapi Ia membenci dosanya. Ketika perempuan pelacur dibawa kepada Yesus untuk dilempari, tetapi Yesus tidak melempari perempuan itu. Yesus mengatakan: ”Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang”(Yohanes 8:11). Kalimat yang terakhir merupakan suatu teguran untuk perempuan itu, dan teguran yang sama yang Tuhan berikan untuk para kaum homoseksual.

Filipi 4:13” Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”. Orang-orang homoseksual perlu mendapat suatu pengharapan yang pasti bahwa Yesus akan membantu mereka untuk meninggalkan “penyakit” mereka. Bilamana mereka mau bergantung sepenuhnya kepada Yesus, mereka akan diubahkan. Kita tidak perlu mengkompromikan hukum Tuhan karena kasih, tetapi kasih kita kepada mereka haruslah membawa mereka kepada perubahan hidup yang selaras dengan kehendak Tuhan. Satu kutipan mengatakan:” Apa saja kebiasaan jahat dari umat manusia, prasangka yang tajam dan nafsu yang tak tertahankan, Dia menghadapinya dengan kelemahlembutan yang berbelas kasihan. Setelah kita mengambil bagian dalam Roh-Nya, kita akan menganggap semua manusia saudara kita, dengan penggodaan dan pencobaan yang sama, sering jatuh sementara bergumul dan bangkit lagi, berperang melawan kekecewaan dan kesulitan, mendambakan rasa simpati dan pertolongan. Kemudian kita akan menghadapi mereka begitu rupa sehingga tidak mengecewakan atau menolak mereka, tetapi membangkitkan pengharapadalam hati mereka. ( MH 164, 165 )

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?